Selasa, 22 November 2011

Bekam

Alhamdulillah..lama nggak nulis di blog ini, sekarang akhirnya nulis lagi deh..
Bekam...itu salah satu yang membuat saya jatuh cinta pada Dunia Pengobatan Islam atau yang temen temen sering katakan namanya THibbun Nabawi.

Kalau mau bicara bekam jangan bicara apapun dulu sebelum kita bicara haditsnya, kenapa?
karena kalau bicara hadits dulu maka selanjutnya akan jauh lebih menyenangkan,karena sudah sefahaman dulu, sehingga yang nuansanya akan jauh lebih menyenangkan.
Inilah yang biasanya saya lakukan, jika saya diminta mengisi seminar, pelatihan atau yang lainnya, kalau yang dibicarakan itu adalah bekam.

Kenapa saya memilih untuk bicara hadits dulu, alasan utama nya adalah bahwa kita sebagai umatnya Rasulullah mengakui bahwa Rasulullah adalah manusia yang setiap lisannya adalah kebaikan dan bersumber dari Allah,jika kita cermati hadits Bekam, hamir semuanya adalah hadits shohih !!

Kalau sudah begitu, maka jelas bagi kita untuk mempercayai dulu ini,meski tanpa bukti, setuju?
Rasulullah bersabda: "Sebaik baik pengobatan yang kalian lakukan adalah Hijamah atau Bekam"

Kalau sudah begini, mungkin jangan lagi membantah deh, bahaya, kalau kita bantah berarti kita meragukan Rasulullah..bukankah begitu analoginya?

Jadi kalau bicara bekam dalam aspek hadits, maka tiada jalan lagi bagi kita selain mempercayainya dengan mutlak,tanpa mempertanyakannya dengan berbagai latar belakang keilmuan qt.

Jadi itu dari sisi ketauhidan, nah sekarang sebenarnya dari sisi keilmuan gimana?
Banyak aspek yang bisa kita lihat dan kita bisa bahas mengenai bekam ini,kita akan mulai dari aspek modern dulu ya..siap siap nih.( bersambung)

Kamis, 19 Mei 2011

Dunia Herba...its My Life

K3napa harus herba...apa yang membuat orang begitu tertarik dengan dunia herba..
kenapa dokter yang enam tahun belajar, dapat meninggalkan dunia yang dipelajari nya sekian lama dengan uang ,keringat, air mata, dan cucuran asap knalpot angkot dan motor yang dinaiki nya jaman kuliah...hehehe
jawabannya simpel aja, bagi saya pribadi, herba itu way of life..artinya, saya menemukan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan melalui dunia herba ini...simpel kan.
apa hebatnya herba ?.. wah, bagi saya herba itu hebat deh..

pertama: yang menciptakan Allah langsung tanpa ada perantara tangan siapapun
sehingga lebih alami dan tidak ada campur tangan manusia disana, bahkan obat konvensional masa kini pun sebenarnya terbuat dari herba...itu sebabnya saya sering katakan dokter dokter kudu belajar herba juga biar cespleng kalau ngobatin orang.
sehingga pak dokter dan bu dokter itu menjadi peracik jamu juga...hehe

kedua : murah, lo kok murah?emang murah, jahe,kunyit, temulawak, kencur,temu putih dan lainnya? murah nggak? murah banget..bahkan gak pernah ibu ibu gak pake bumbu gitu an kalau masak,so herba itu menjadi apa yang dikonsumsi setiap hari sehingga lebih mudah kan..yang tadi saya sebutin diatas tuh semuanya herba kan?mudah kan..murah lagi...yah tentunya mahal kalau anda tinggal di jakarta, beli jahe di nusa tenggara barat...gitu lo...intinya murah...ya kan?

apalagi terus? yang ketiga nih
mudah dipelajari kan?
nah, dari dulu kan bangsa kita adalah bangsa jamu, sehingga harusnya tiap orang indonesia itu minum jamu karena jamu itu sehat..dan minum jamu bisa masuk surga..lo kok bisa?
ya bisa aja, ya kalau anda habis minnum jahe beribadah yang rajin dan makin taat kepada Allah...masuk surga kan? heheh
nah makanya minumlah jamu ya ...or minumlah herba supaya kita masuk surga...

Rabu, 09 Maret 2011

obat obatan kita...dilema yang belum selesai....

Dunia obat-obatan berkembang sedemikian pesat, mengikuti kualitas dan kuantitas penyakit yang tak kalah cepatnya berkembang. Aspek kehalalan kembali menjadi korban penelitian farmasi yang telah memanfaatkan apa saja, asalkan bisa memberikan kesembuhan. Termasuk penggunaan bahan dari babi, organ manusia, dan bahan haram lainnya. Pengkajian mengenai kehalalan obat ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan, terutama berkaitan dengan minimnya informasi yang bisa diakses masyarakat umum. Pada obat-obatan yang beredar melalui resep dokter sangat sulit ditelusuri kandungan dan komposisi bahannya, karena akses yang didapatkannya juga sangat terbatas.

Beberapa temuan yang didapatkan di dunia obat antara lain adalah penggunaan bahan utama dari babi, penggunaan bahan tambahan dari babi, penggunaan bahan penolong dari babi, penggunaan embrio dan organ manusia serta penggunaan alkohol.

Insulin

Insulin merupsksn hormon yang digunakan untuk mengatur gula tubuh. Penderita diabetes memerlukan hormon insulin dari luar guna mengembalikan kondisi gula tubuhnya menjadi normal kembali. Insulin ini dimasukkan dengan cara penyuntikan atau injeksi. Menurut Prof Dr Sugijanto dari Universitas Airlangga, sumber insulin ini bisa berasal dari kelenjar mamalia atau dari mikroorganisme hasil rekayasa genetika. Jika dari mamalia, insulin yang paling mirip dengan insulin manusia adalah dari babi (lihat strukturnya).


Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7

Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6

(hanya 1 asam amino berbeda)

Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6

(ada 3 asam amino berbeda)

Di pasaran ada beberapa produsen yang mengeluarkan produk ini. Salah satu yang cukup terkenal adalah Mixtard yang diproduksi Novonordisk. Ada banyak tipe mixtard yang diproduksi, masing-masing dengan kode produk yang berbeda. Di dalamnya ada yang berasal dari manusia dengan perbanyakan melalui DNA recombinant dan proses mikroba serta berasal dari hewan (babi). Namun informasi mengenai kehalalannya sangat minim, sehingga dokterpun tidak mengetahui apakah ia bersumber dari babi atau bukan. Masalahnya, insulin dari DNA recombinant ini harganya lebih mahal dibandingkan yang berasal dari hewan.

Data dari International Diabetes Federation menyebutkan bahwa pada tahun 2003 insulin yang berasal dari manusia sebanyak 70%, disusul insulin babi sebanyak 17%, insulin sapi 8% dan sisanya 5% merupakan campuran antara babi dan sapi.

Heparin

Obat ini berfungsi sebagai anti koagulan atau anti penggumpalan pada darah. Banyak digunakan bagi penderita penyakit jantung untuk menghindari penyumbatan pada pembuluh darah. Ketika terjadi penyumbatan yang menyebabkan terhambatnya aliran darah ke otak, maka pasien akan mengalami stroke.

Obat jenis ini juga banyak di pasaran, hampir semuanya impor. Salah satu yang teridentifikasi berasal dari babi adalah Lovenox 4000 keluaran Aventis Pharma Specialities, Maisons-Alfort, Perancis dan diimpor oleh PT Aventis Pharma, Jakarta. Kandungan obat tersebut adalah heparin sodium yang bersumber dari babi. Hal ini diperkuat dengan registrasi Badan POM dengan nomor DKI0185600143A1 dan di dalam labelnya berisi keterangan ?Bersumber Babi?.

Sayangnya tulisan itu sangat kecil dan berada di kemasan, bukan pada jarum suntik. Sehingga ketika kemasan itu telah dibuang, maka dokter dan pasien yang bersangkutan tidak akan mengenalinya lagi.

Kapsul

Sebenarnya cangkang kapsul merupakan bahan penolong yang digunakan untuk membungkus sediaan obat. Namun cangkang ini ikut ditelan dan masuk ke dalam tubuh kita. Bahan pembuat cangkang kapsul adalah gelatin. Gelatin ini bersumber dari tulang atau kulit hewan, bisa dari sapi, ikan atau babi.

Sebenarnya Badan POM telah menegaskan bahwa gelatin yang masuk ke Indonesia hanya yang berasal dari sapi. Masalahnya, gelatin sapi ini tidal lantas halal begitu saja. Perlu dikaji apakah sapi tersebut disembelih secara Islam ataukah tidak. Masalah inilah yang sampai saat ini masih sulit dipecahkan.

Selain itu ada pula obat yang diimpor sudah dalam bentuk kapsul. Misalnya untuk beberapa obat dan multi vitamin, yang kebanyakan dibungkus dalam kapsul lunak (soft capsule). Kapsul lunak ini banyak yang dibuat dari gelatin babi karena lebih bagus dan murah. Dari data yang ada, banyak obat-obatan impor yang berbentuk kapsul, baik keras maupun lunak. Misalnya saja Yunnan Baiyao yang diproduksi oleh Yunnan Baiyao Group Co. Ltd., Cina, dan diimpor oleh PT Saras Subur Ayoe. Selain itu juga multi vitamin, vitamin A dosis tinggi dan vitamin E yang dikemas dalam kapsul lunak.

Alkohol

Alkohol banyak digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan bahan-bahan aktif. Obat batuk merupakan salah satu yang banyak menggunakan alkohol. Bahan ini sering dikonotasikan dengan minuman keras yang diharamkan dalam Islam. Oleh karena itu penggunaan alkohol dalam obat batuk masih mengundang kontroversi di tengah masyarakat

Tablet yang Perlu Dikritisi...sampai kapan ?

Selama ini, saat menerima resep dokter , sebagai konsumen muslim kita tidak terlalu peduli bentukan ramuan apa dan bahkan sumber dari obat yang ditulis oleh dokter. Bisa jadi kondisi tersebut karena ketidaktahuan , tidak peduli atau masih mau menjadi permisif dengan dalih darurat.

Dunia obat-obatan sebetulnya menyimpan banyak masalah ditinjau dari segi kehalalan bahan yang digunakan. Baik sebagai bahan utama atau pun sebagai bahan tambahan yang digunakan dalam membuat obat-obatan tersebut. Sebut saja tablet, obat yang hampir selalu kita beli bebas dan konsumsi ketika sakit kepala, sakit perut atau bahkan obat yang berasal dari resep dokter.

Sebenarnya apa saja kandungan dari obat yang berbentuk tablet yang perlu dikritisi dari segi kehalalannya?Selain komponen utama, maka bahan lain yang digunakan untuk pembuatan tablet cukup banyak ragamnya. Dan tentunya setiap bahan tambahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang ada yang sesuai dengan CPOB (cara pembuatan obat yang baik).

Salah satu syarat bahan pembantu yang digunakan untuk pembuatan tablet adalah harus netral, tidak berbau,tidak berasa dan lebih baik tidak berwarna. Bahan-bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai (1) bahan pengisi (2) bahan pengikat, (3) bahan pelincir (termasuk bahan pengatur aliran,bahan pelican dan bahan pemisah bentuk) (4) bahan penghancur, (5) bahan penahan lembab, bahan peng adsorpsi dan bahan penghambat kelarutan.

Kehalalan Bahan Tambahan Tablet

Bahan-bahan yang biasanya digunakan sebagai bahan tambahan tablet sesuai kelompok fungsinya adalah sebagai berikut :

Bahan pengisi : Bahan yang umumnya digunakan sebagai bahan pengisi adalah pati kentang, pati jagung, pati gandum, laktosa,glukosa,manitol dan levulosa.
Bahan Pengikat : Bahan yang umumnya digunakan sebagai bahan pengikat adalah gula, jenis pati, gelatin , turunan selulosa, gum arab, tragakan, polietilen glikol dan polivinilpirolidon
Bahan Pelincir : Talk, talk disilikonisasi, Ca/Mg/Al Stearat, asam stearat, asam palmitat, pati aerosol, polietilenglikol, stearil–, setil–, miristil alcohol, lanette, serbuk susu bebas lemak, paraffin, lemak hidrogenase dan emulsi silicon
Bahan Penghancur : pati kentang,Na karboksi metal amilo pectin, ultra amylopektin (UAP), asam alginate dan garamnya, formol gelatin, formaldehida kasein, selulosa, asam poliakrilat, Na Hidrogen,karbonat, Na-Lauril sulfat, trietanol aminoleat/stearat
Bahan Penahan Lembab : gliserol,pati, sorbitol
Bahan Pengadsorpsi : laktosa, beberapa jenis pati, bentonit,aerosol
Bahan Penghambat kelarutan : sakarosa,gum arab,tragakan, dekstrin, lemak hidrogenase,stearin,paraffin dan polietilen glikol.
Dari kelompok bahan berdasarkan fungsi tersebut, maka dari segi kehalalan bahan yang perlu diketahui sumbernya adalah laktosa, gelatin, bahan-bahan yang mengandung asam-asam lemak seperti stearat,oleat,palmitat. Selain itu sumber gliserin dan jenis lemak hidrogenasi . Semua bahan-bahan tersebut diragukan karena dapat bersumber dari hewan atau pun tanaman. Atau apakah bahan tambahan tersebut merupakan hasil samping suatu produk pangan lainnya yang perludiragukan kehalalannya seperti laktosa.

Laktosa merupakan by product (hasil samping) dari proses pembuatan keju. Selama keju yang dihasilkan menggunakan bahan-bahan halal, maka laktosa yang dihasilkan pun adalah halal Sekarang sudah saatnya konsumen muslim bergerak sedikit demi sedikit untuk mengkritisi apapun yang masuk ke dalam tubuhnya,sekali pun untuk maksud dan tujuan pengobatan. Karena Allah menyediakan obatnya (halal) untuk setiap penyakit, kecuali penyakit pikun demikian salah satu hadis berbunyi.Sudah saatnya pula konsumen muslim meminta haknya pada produsen untuk menyediakan obat-obatan yang halal yang akan mereka konsumsi. Selagi ada demand disitulah muncul peluang.

Kapsul yang Membungkus Obat Kita...susahnya hati ini

Konsumen obat di Indonesia masih belum berdaya. Sampai detik ini, mereka masih tak punya pilihan untuk menenggak obat dalam bentuk kapsul, sekalipun sebagian besar umat Islam tahu bahwa ada kemungkinan kapsul tersebut tidak halal karena terbuat dari gelatin babi. Situasi umat Islam di Indonesia dilematis. Di satu sisi, mereka ingin sembuh. Tapi di sisi lain mereka berhadapan dengan barang subhat.


Kapsul merupakan alternatif terbaik di dunia farmasi. Cangkang lunak berbentuk tabung kecil ini dapat melindungi konsumen obat dari rasa dan aroma yang ekstrim. Kapsul juga melindungi pasien dari obat yang terlalu asam. Itu karena kapsul baru akan hancur di usus dan bukan lambung. Pasien dengan gangguan lambung akan aman.

Itulah sebabnya kapsul masih banyak digunakan untuk mengemas obat. Kapsul dipakai karena kepraktisannya untuk kenyamanan konsumen obat. Umumnya obat memiliki rasa tak enak seperti pahit, anyir, manis, dan bau. Obat juga beragam jenisnya mulai serbuk, cairan, atau bentuk padat. Pada obat jenis cair, saat ini produsen menambah flavour atau perasa ke dalamnya, terutama bila itu untuk anak-anak. Obat untuk anak-anak biasanya ditambahkan perasa orange atau strawberry.

Beberapa upaya menyamankan konsumen obat masih belum optimal. Belum ada yang seefektif kapsul. Cangkang kapsul dapat mewadahi berbagai bentuk obat mulai tepung atau serbuk, granula, pasta, cair, dan semi padat yang bila dikemas cara biasa memerlukan penanganan berbeda.

Bahan padat bisa dikeraskan menjadi tablet. Sedangkan bahan cair harus dikemas tersendiri dalam botol dan berbeda lagi untuk jenis pasta yang harus menggunakan tube. Belum lagi bila satu jenis obat merupakan campuran dari beberapa bahan berbeda.

Dengan kapsul, semua bisa teratasi apapun bentuk dasarnya. Artinya cukup menempuh satu kali proses untuk beragam obat. Cukup sederhana dan praktis. Kondisi ini menguntungkan produsen obat.

Kapsul juga memiliki keunggulan lain. Pengemasan obat dalam kapsul menjadi lebih mudah. Cangkang kapsul membungkus rapat obat di dalamnya. Dengan begitu penanganan selanjutnya menjadi lebih mudah dan higienis. Di sisi lain pewarnaan pada cangkang kapsul mempermudah produsen atau pihak yang berhubungan dengan obat mengenalil perbedaan obat. Konfigurasi warna pada cangkang kapsul bisa lebih banyak.

Cangkang kapsul terbuat dari gelatin atau pembentuk gel lainnya. Gelatin diproduksi dari kulit dan tulang babi dan sapi. Dari bentuknya kapsul dapat dibedakan keras (hard) dan lunak (soft). Yang umum digunakan di Indonesia adalah hard capsule yang dibuat dari gelatin dan pewarna, pengawet dan pelentur. Di negeri ini, peredaran kapsul yang terbuat dari gelatin babi dan sapi hampir sama banyak. Karena itu masih ada kemungkinan memperoleh kapsul halal.

Sulitkah memperoleh kapsul halal?

”Sebetulnya tidak,” kata Nur Wahid, salah seorang staf pada Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Di Indonesia juga beredar kapsul gel yang aman dikonsumsi karena terbuat dari gelatin sapi. Produk ini semula dibuat perusahaan asal Amerika Serikat untuk memenuhi permintaan kapsul halal dari Malaysia. Harganya relatif lebih tinggi mengikuti produk gelatin sapi yang harganya masih lebih mahal dibanding gelatin babi.

Namun keberadaan kapsul halal ini merupakan satu alternatif bagi konsumen obat di Indonesia. Mereka bisa memilih kapsul yang terbuat dari gelatin sapi atau yang halal kendati dengan harga lebih mahal. ” Minta saja pada petugas farmasi, mereka akan mengerti,” kata Nur Wahid.

Meski demikian bukan berarti masalah kapsul ini sederhana. Dia menguraikan proses pemeriksaan kapsul halal menjadi rumit bila dikaitkan dengan obat yang berada di dalamnya. ”Kita juga perlu mewaspadai isinya,” ujarnya lagi.

Cangkang kapsul sangat kecil untuk mencantumkan label halal. Ini bukan yang tersulit karena yang paling rumit justru menentukan kehalalan kandungan kapsul atau obat yang dibungkus kapsul. ”Berarti harus ada dua kali pemeriksaan,” tandas alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Masalah cangkang kapsul, kata dia, melibatkan dua pihak yakni produsen kapsul dan produsen obat. Kedua produsen tersebut biasanya merupakan perusahaan yang berbeda sama sekali. Sementara label halal yang dicantumkan pada kapsul tak menjamin isinya halal. Sedangkan tanpa label, kapsul halal tak bisa dibedakan dengan kapsul lainnya.

Saat ini IPB masih meneliti penggunaan pati dan selulosa untuk pengganti gelatin. IPB mengembangkan pembuatan selulosa dari nata de coco. Hanya saja belum jelas sudah sejauh apa, penelitian mereka.

Sebagian besar pakar masih menggolongkan kapsul dalam situasi darurat. Itu karena kapsul digolongkan sebagai obat. Alhasil, kapsul boleh dikonsumsi. Namun bila ingin hati-hati, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasinya yakni: mintalah resep obat yang tak dikemas dalam bentuk kapsul. Bila kapsul merupakan satu-satunya alternatif, bukanlah cangkang kapsul lalu makan isinya dengan mencampur pisang.

Rasa pahit, getir atau anyir yang ditimbulkan oleh obat masih lebih baik dibandingkan memasukkan barang subhat ke dalam tubuh. Bila mungkin tanyakan apotek apakah kapsul tersebut halal atau tidak, bila ada kapsul halal mintalah jenis itu. Tanpa informasi yang jelas, tinggalkan kapsul.

Babi dalam Dunia Farmasi

Bagi konsumen Muslim babi adalah “jawara”-nya bahan yang diharamkan untuk dikonsumsi dan dimanfaatkan.Padahal babi sering dijadikan sebagai model penelitian yang berkaitan dengan manusia, dikarenakan adanya kemiripan sistem penting dalam tubuhnya. Keterlibatan babi dalam industri farmasi ternyata cukup signifikan. Mulai dari cangkang kapsul baik sebagai kapsul lunak, penyumbang organ-organ tubuh, dan hormon serta enzimnya.


Beberapa bagian dari babi yang pernah dan atau masih menyumbangkan perannya dalam industri farmasi adalah sebagai berikut :

Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terdapat pada ginjal. Kelenjar ini dapat menghasilkan hormon yang disebut sebagai steroid dan epinephrine. Hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal babi pernah merupakan sumber penting yang digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tubuh. Namun sekarang hormon-hormon tersebut sudah banyak diproduksi secara sintetis.

Kelenjar pancreas
Salah satu hormon yang dihasilkan oleh organ ini adalah insulin. Insulin sangat akrab dengan penderita diabetes. Insulin berfungsi untuk mengatur metabolisme gula dalam tubuh. Salah satu sumber insulin yang sudah tidak asing lagi digunakan dalam dunia kedokteran adalah insulin babi. Untuk menghasilkan 1 pound insulin didapatkan dari 60 ribu ekor babi serta diperkirakan mampu mengobati pasien diabetes sebanyak 750-1.000 orang selama setahun . Jika produksi babi pertahun sebanyak 85 juta maka insulin yang mampu dihasilkan selama setahun adalah 1.400 pound. Jumlah tersebut dapat mengobati pasien sebanyak 1, 050 juta – 1,4 juta pertahunnya. Jumlah yang cukup spektakuler.

Saat ini ada alternatif lain pengganti insulin seperti humulin yang walaupun lebih sedikit mahal, ternyata cukup diminati oleh pasien untuk mengganti hormon insulin babi.

Lambung
Lapisan dalam lambung mengandung protein dan enzim. Bagian ini secara komersial digunakan untuk memproduksi sejenis bahan untuk membantu pencernaan (digestive aids) dan antacid.

Usus halus
Heparin adalah bahan yang ditemukan secara ekslusif pada dinding dalam usus halus (babi). Heparin diklasifikasikan sebagai produk pharmaceutical yang esensial.

Jantung
Jantung babi digunakan untuk keperluan transplantasi untuk mengganti katup jantung yang sudah tidak berfungsi lagi. Katup jantung babi yang digunakan pada manusia,ternyata sangat minimal mengalami penolakan pada tubuh manusia. Hal ini menunjukkan bahwa banyak kemiripan system vital yang terjadi pada manusia dan babi.

Kulit
Kulit dalam bentuk gelatin digunakan dalam industri pembuatan kapsul. Selain itu kolagen yang merupakan bagian dari kulit digunakan untuk menstimulasi pembekuan darah selama operasi.

Darah
Fibrin darah yang diekstraks dari darah babi digunakan untuk membuat asam amino yang menjadi bagian dari cairan infus yang ditujukan untuk memberikan nutrisi bagi pasien yang mengalami beberapa operasi tertentu. Darah babi juga dipergunakan untuk keperluan media microbial dan kultur sel.

Berobat dengan Bahan Haram...silahkan aja...

Daging paha kodok sering “diresepkan” orang dari mulut ke mulut untuk anak yang sering sesak nafas dan asma. Sementara orang lain yang menderita diabetes harus disuntik dengan insulin yang berasal dari babi. Bolehkah berobat atau memperkuat daya tahan tubuh dengan bahan-bahan yang haram?


Sebagai seorang Muslim, kita terikat oleh aturan halal dan haram dalam memilih makanan dan minuman yang akan kita konsumsi. Aturan-aturan itu termaktub dalam Alquran dan hadis serta fatwa-fatwa ulama. Makanan dan minuman di sini tentunya juga termasuk obat-obatan yang diminum atau dimakan.

Dalam kondisi tertentu, yaitu dalam keadaan terpaksa atau darurat, kita memang diperkenankan untuk mengkonsumsi barang haram. Misalnya dalam suatu daerah tidak ditemukan makanan lain selain babi, maka daging babi itu bisa menjadi halal dimakan. Definisi darurat dalam pandangan fikih adalah suatu keadaan jika tidak makan bahan tersebut maka resikonya adalah mati.

Obat versus darurat
Kondisi darurat ini sering menjadi perdebatan yang cukup panjang dalam hal kesehatan atau memilih obat-obatan. Apakah berobat dengan bahan haram merupakan suatu keadaan darurat, ataukah masih bisa dicarikan jalan keluar lain yang menggunakan bahan halal?

Dalam sebuah hadis disebutkan, “Setiap penyakit pasti ada obatnya, kecuali penyakit pikun.” Dalam kaidah fikih juga disebutkan bahwa Allah tidak akan menurunkan obat terhadap suatu penyakit yang berasal dari yang haram. Kedua hal tersebut memberikan keyakinan kepada kita bahwa sebenarnya setiap penyakit yang diberikan Allah kepada manusia pasti disertai dengan jalan keluarnya atau disediakan obatnya.

Masalahnya, kadang manusia tidak tahu obat tersebut. Saat ini banyak penyakit-penyakit baru bermunculan sebagai akibat dari perbuatan manusia yang belum ditemukan obatnya.

Penelitian dan penemuan baru di dunia kedokteran ini banyak dilakukan oleh orang-orang non Muslim. Mereka memanfaatkan apa saja yang bisa digunakan, tanpa mempedulikan aspek halal dan haram. Ambil contoh penyakit diabetes yang terjadi akibat ketidakmampuan seseorang untuk memproduksi enzim insulin yang berasal dari babi. Ketika hal itu sudah terjadi, barulah umat Islam ribut, bolehkah menggunakan insulin dari babi tersebut?

Kasus yang sama juga terjadi pada penggunaan kapsul. Banyak sekali obat-obatan yang dibungkus dengan kapsul dari gelatin. Kita tahu bahwa gelatin ini ada yang berasal dari sapi, banyak pula yang dari babi. Sekali lagi, penemuan kapsul inipun dilakukan oleh para ahli Barat yang tidak mempertimbangkan aspek halal dan haram.

Mencari alternatif

Kalau kondisinya sudah demikian memang serba sulit. Kita berada pada posisi buah simalakama. Digunakan terbentur pada masalah haram, tidak digunakan nyawa terancam. Dalam hal demikian bisa saja kondisi darurat digunakan untuk menyelamatkan nyawa, sebab kalau tidak dipakai insulin tersebut maka nyawa pasien bisa terancam.

Namun perlu disadari bahwa darurat demikian mestinya bersifat jangka pendek. Dalam jangka panjang, menjadi tantangan dan kewajiban kita untuk bisa menemukan alternatif pengganti insulin babi yang bisa digunakan oleh para penderita diabetes.

Dengan keyakinan dan iman, kita yakin bahwa pasti ada alternatif obat yang berasal dari bahan halal. Riset ini sudah dimulai di New Zealand dan Malaysia dengan melibatkan banyak pakar Muslim yang mencoba mencari insulin dari sapi atau sumber lain yang halal.

Demikian juga dengan obat-obatan yang lain, mestinya penelitian dan pengembangan obat dimulai dengan batasan nilai yang sesuai dengan ajaran Islam. Artinya hanya bahan-bahan yang halal sajalah yang dikaji untuk dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Dengan demikian tidak ada masalah di kemudian hari ketika obat itu sudah bisa digunakan. Anda para ilmuwan Muslim, silakan berlomba-lomba dalam kebaikan di medan ini